سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم مَا لِكِ يَوْمِ لدِّيْن. ايَّاكَ نَعْبُدُوَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْن. اِهْدِنَ الصِّرَاط الْمُسْتَقِيْم. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَََلَاالضّٓآلِّيْن YAALLAH YAROBI.. pliharalah cintaku dan cintanya... Dengan cahaya cintamu

Selalu optimis dalam menghadapi tantangan hidup, dengan sabar dan sholat,,,!!!

Sebelum saudara membaca blog saya, saya minta maaf dan arahan jika nanti di dalamnya ada kesalahan dan ke khilapan... Blog ini saya buat semata - mata untuk mengisi waktu kosong, semoga isi yang terkandung di dalamnya bisa bermamfaat buat kita semua...

Bersabar dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan Terus-meneruslah berbuat baik, ketika di kampung dan di rantau Jauhilah perbuatan buruk, dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi...


Kasih comentarnya ya,,,!!!

Rabu, 19 Oktober 2011

Air Mata Kegagalan


Setiap titisan air mata, sentiasa ada sesuatu di sebalik itu.. 
Mengapa air mata mengalir terlalu deras...? Mengapa  selalu  ada derita..!! 


Saat Bibir tak mampu berucap…
Saat mulut terasa kaku dan tak bisa berbuat…
Saat hati sudah tak kuasa…
Saat semua raga serasa tak berasa…
Hanya mata yang bisa bicara…

Air mata adalah seribu bahasa…
Air mata ada saat hati ini bahagia…
Air mata ini ada saat hati ini nelangsa…

Aku hanya bisa bicara lewat mata…
Aku hanya bisa meluaplan semua dengan air mata…
Ya Allah ini kah tujuan Air mata...
Aku hanya ingin bahagia saat air mata bicara…






" Allah tak Akan Berikan Ujian melebihi kemampuanmu "

Jangan berpikir kamu lemah 
" Karena kamu telah kuat dari setiap masalah yang telah diberikanNya "

‎" Rasa Sakit Membuatmu lebih Kuat " 
" Rasa takut Membuatmu Lebih Berani " 
" Patah Hati Membuatmu Lebih Bijaksana " 
Dan Ambil Hikmahnya... 
" Karna Setiap Kejadian Pasti Ada Hikmahnya"

Ketika Hidup Memberi kata   " TIDAK " 

Atas apa yang kamu Inginkan... 
Percayalah, ALLAH selalu Memberi kata   " YA "

" Atas apa Yang kamu Butuhkan "

""__________""











Senin, 17 Oktober 2011

JADIKAN HIDUP LAKSANA BUAH KELAPA



Buah kelapa, kau begitu mulia...

Kelapa adalah pohon yang sangat luar biasa karna semua akan bisa kita  pergunakan,
Akar buat ramuan obat, batangnya bisa di jadikan jembatan, pelepahnya, putiknya, daunnya, lidinya,  apalagi kelapa sampai ke batok dan sabutnya...

Tapi apa ke istimewaan kelapa ini...???

Kenapa harus kelapa...???




Kalau di lihat memang biasa biasa saja kan...
Tapi perlu kita ketahui bahwa buah kelapa ini mempunyai sosok yg mulia di mataku pribadi...
Kenapa bukan buah pepaya....?


Buah pepaya adalah buah yg sentitif dengan sentuhan, apalagi pada saat memanennya kita harus berhati hati jangan sampai tergencet sehingga dia modar dan gak bisa di gunakan, begitu juga dengan buah buah yang lain...Sangat berbeda dengan buah kelapa yang tangguh luar biasa... 


Pepaya... Di tanam harus di tempat yg subuh, kadar air yang mencukupi... Setelah berbuah dan panen Kita panjat atau kita mengambilnya dengan gala penuh kehati hatian... di ayomi jangan sampai rusak... kalau misalnya di lempar atau di jatuhkan langsung dari pohonnya maka si pepaya akan hancur tak berguna... itulah pepaya...

Sedangkan kelapa... Cara memanennya sangan tragis lho...!!!

Pohonnya di pahat buat tempat injakan kaki pada saat memanjatnya...
Nyampe ke atas, kelapa di petik pake tangan, bisa juga pake parang...
Habis itu kelapa di jatuhkan ke tanah dengan ketinggian yg suram...

Kasihan kamu kelapa...

Sesudah itu, kelapa akan di kupas di hilangkan sabutnya...
Astagfirulloh...

Gak cukup sampai di situ, kelapa lalu di pecahkan ? di belah...
Alangkah Tragisnya...

Ternyata penderitaannya belum berakhir...
Kelapa harus segera di parut lagi...
Setelah di parut dia siram dengan air... dan kemudian di peras hingga yg di ambil hanya santannya...

Santan lalu di masak dan di campur dengan bahan2 di bawah ini...

  • Air kaldu
  •  Lengkuas, memarkan
  •  Labu siam, potong
  •  Jagung putren, belah-belah
  •  Wortel, potong-potong
  •  Kacang panjang, potong

Adonan Telah di masak dan siap untuk di sajikan...



Si Buah kelapa ( Yang sekarang jdi santan ) telah lega, karna penderitannya sudah berakhir...

Si kelapa berharap namanya akan di kenang sebagai hasil pengorbanannya selama ini...

Tapi apa yang terjadi...
Si kelapa merunduk malu dan sedih...

Kenapa...???

( .............................. )

( Sayur yang tadi sudah masak di beri nama sayur lodeh bukan sayur kelapa... )

Tapi si kelapa tak menuntut apa apa... dia seakan ihklas...
Si kelapa punya kepuasan tersendiri karna telah bisa membuat si konsumen puas akan rasa santan yang ia berikan...

Itulah kelapa, ku haraf kita selalu bisa melakukan suatu hal dengan ikhlas...
Apa yang bisa kita lakukan hari ini, apa yang bisa kita sajikan hari ini...
Itulah yang terbaik...

Karena...

Mereka tidak akan pernah tahu apa yang kita lakukan saat ini, tapi Tuhan ( ALLAH ) maha tahu yang kita lakukan saat ini untuk mereka...
Hanya untuk mereka...

Mereka yang kita cintai...

Selamanya...

SAMPAI KITA MENUTUP MATA...

Karya : Rayhan Habibie Lubis











Kamis, 13 Oktober 2011

Sebuah masalah yang didalamnya ada syubhat

Salah seorang murid Syaikh ‘Ibn Utsaimin rahimahullah menceritakan kisah ini kepadaku. Dia berkata: “Pada salah satu kajian Syaikh Utsaimin rahimahullah di Masjidil Haram, salah seorang murid beliau bertanya tentang sebuah masalah yang didalamnya ada syubhat, beserta pendapat dari Syaikh Bin Baz rahimahullah tentang masalah tersebut. Maka Syaikh Utsaimin menjawab pertanyaan penanya serta memuji Syaikh bin Baz rahimahullah. Di tengah-tengah mendengar kajian, tiba-tiba ada seorang lelaki dengan jarak kira-kira 30 orang dari arah sampingku kedua matanya mengalirkan air mata dengan deras, dan suara tangisannyapun keras hingga para muridpun mengetahuinya.


Di saat Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah selesai dari kajian, dan majelis sudah sepi aku melihat kepada pemuda yang tadi menangis. Ternyata dai dalam keadaan sedih, dan bersamanya sebuah mushhaf. Akupun lebih mendekat hingga kemudian aku bertanya kepadanya setelah kuucapkan salam: “Bagaimana kabarmu wahai akhi, apa yang membuatmu menangis?” Maka diapun menjawab dengan bahasa yang mengharukan: “Jazakallahu khairan.” Akupun mengulangi pertanyaanku sekali lagi: “Apa yang membuatmu menangis akhi?” Diapun menjawab dengan tekanan suara yang haru: “Tidak ada apa-apa, sungguh aku telah ingat Syaikh bin Baz, maka akupun menangis.” Kini menjadi jelas bagiku dari penuturannya bahwa dia dari Pakistan, sedang dia mengenakan pakaian orang Saudi. Dia meneruskan keterangannya: “Dulu aku mempunyai sebuah kisah bersama Syaikh bin Baz rahimahullah, yaitu sepuluh tahun yang lalu aku bekerja sebagai satpam pada salah satu pabrik batu bata di kota Thaif. 


Suatu ketika datang sebuah surat dari Pakistan kepadaku yang menyatakan bahwa ibuku dalam keadaan kritis, yang mengahruskan operasi untuk penanaman sebuah ginjal. Biaya operasi tersebut membutuhkan tujuh ribu Riyal Saudi (kurang lebih 17,5 juta Rupiah). Jika tidak segera dilaksanakan operasi dalam seminggu, bisa jadi dia akan meninggal. Sedangkan beliau sudah berusia lanjut. Saat itu, aku tidak memiliki uang selian seribu Riyal, dan aku tidak mendapati orang yang mau memberi atau meminjami uang. Maka akupun meminta kepada perusahaan untuk memberiku pinjaman, Mereka menolak, Aku menangis sepanjang hari. Dia adalah ibu yang telah merawatku dan tidak tidur karena aku. Pada situasi yang genting tersebut, aku memutuskan untuk mencuri pada salah satu rumah yang bersebelahan dengan perusahaan pada jam dua malam.

 Beberapa saat setelah aku melompati pagar rumah, aku tidak merasa apa-apa kecuali para polisi tengah menangkap dan melemparkanku ke mobil mereka. Setelah itu duniapun terasa menjadi gelap. Tiba-tiba, sebelum shalat subuh para polisi mengembalikanku ke rumah yang telah kucuri. Mereka memasukkanku ke sebuah ruangan kemudian pergi. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menghidangkan makanan seraya berkata: “Makanlah, dengan membaca bismillah!” Aku pun tidak mempercayai apa yang tengah kualami. Saat adzan shalat subuh, mereka berkata kepadaku, “Wudhu’lah untuk shalat!” Saat itu rasa takut masih menyelimutiku. Tiba-tiba datang seorang lelaki yang sudah lanjut usia dipapah salah seorang pemuda masuk menemuiku.

 Kemudian dia memegang tanganku dan mengucapkan salam kepadaku seraya berkata: “Apakah engkau sudah makan?” Akupun menjawab: “Ya, sudah.” Kemudian dia memegang tangan kananku dan membawaku ke masjid bersamanya. Kami shalat subuh. Setelah itu aku melihat lelaki tua yang memegang tanganku tadi duduk di atas kursi di bagian depan masjid, sementara jama’ah shalat dan banyak murid mengitarinya. Kemudian syaikh tersebut memulai berbicara menyampaikan sebuah kajian kepada mereka. Maka akupun meletakkan tanganku di atas kepalaku karena malu dan takut. Ya, Alloh, apa yang telah aku lakukan? Aku telah mencuri di rumah Syaikh bin Baz rahimahullah. Sebelumnya aku telah mendengar nama beliau, dan beliau telah terkenal di negeri kami, Pakistan. Setelah Syaikh bin Baz selesai dari kajian, mereka membawaku ke rumah sekali lagi. Syaikh pun memegang tanganku, dan kami sarapan pagi dengan dihadiri oleh banyak pemuda. Syaikh mendudukanku di sisi beliau. Di tengah makan beliau bertanya kepadaku: “Siapakah namamu?” Kujawab: “Murtadho.” Beliau bertanya lagi: “Mengapa engkau mencuri?” Maka aku ceritakan kisah ibuku. Beliau berkata: “Baik, kami akan memberimu 9000 Riyal.” Aku berkata kepada beliau: “Yang dibutuhkan Cuma 7000 Riyal.” Beliau menjawab: “Sisanya untukmu, tetapi jangan lagi mencuri wahai anakku.” Aku mengambil uang tersebut, dan berterima kasih kepada beliau dan berdoa untuk beliau. Aku pergi ke Pakistan, lalu melakukan operasi untuk ibuku. Alhamdulillah, beliau sembuh. Lima bulan setelah itu, aku kembali ke Saudi, dan langsung mencari keberadaan Syaikh bin Baz rahimahullah. Aku pergi rumah beliau. 

Aku mengenali beliau dan beliaupun mengenali aku. Kemudian beliaupun bertanya tentang ibuku. Aku berikan 1500 Riyal kepada beliau, dan beliau bertanya, “Apa ini?” Kujawab: “Itu sisanya.” Maka beliau berkata: “Ini untukmu.” Kukatakan: “Wahai Syaikh, saya memiliki permohonan kepada anda.” Maka beliau menjawba: “Apa itu wahai anakku?” Kujawab: “Aku ingin bekerja pada anda sebagai pembantu atau apa saja, aku berharap dari anda wahai Syaikh, janganlah menolak permohonan saya, mudah-mudahan Alloh menjaga anda.” Maka beliau menjawab: “Baiklah.” Akupun bekerja di rumah Syaikh hingga wafat beliau. Selang beberapa waktu dari pekerjaanku di rumah Syaikh, salah seorang pemuda yang mulazamah kepada beliau memberitahuku tentang kisahku ketika aku melompat ke rumah beliau hendak mencuri di rumah Syaikh. Dia berkata: “Sesungguhnya ketika engkau melompat ke dalam rumah, Syaikh bin Baz saat itu sedang shalat malam, dan beliau mendengar sebuah suara di luar rumah. Maka beliau menekan bel yang beliau gunakan untuk membangunkan keluarga untuk shalat fardhu saja. Maka mereka terbangun semua sebelum waktunya. Mereka merasa heran dengan hal ini. 

Maka beliau memberitahu bahwa beliau telah mendengar sebuah suara. Kemudian mereka memberi tahu salah seorang menjaga keamanan, lalu dia menghubungi polisi. Mereka datang dengan segera dan menangkapmu. Tatkala Syaikh mengetahui hal ini, beliau bertanya: “Kabar apa?” Mereka menjawab: “Seorang pencuri berusaha masuk, mereka sudah menangkap dan membawanya ke kepolisian.” Maka Syaikhpun berkata sambil marah: “Tidak, tidak, hadirkan dia sekarang dari kepolisian, dia tidak akan mencuri kecuali dia orang yang membutuhkan.” Maka di sinilah kisah tersebut berakhir. Aku katakan kepada pemuda tersebut: “Sungguh matahari sudah terbit, seluruh umat ini terasa berat, dan menangisi perpisahan dengan beliau.

Tentang Semangat


Orang yang berani bangkit dan belajar dari kegagalan adalah PEMENANG SEJATI! Huh, lumayan kalimat motivasi ini ya. Cukup kuat dampaknya untuk membangkitkan semangat paling dalam dari diriku. Di dunia ini banyak sekali cerita orang yang pernah mengalami kegagalan dan setelah itu tidak ada lagi ceritanya. Apakah aku mau seperti mereka? Habis terbit, kena awan gelap dan menghilang tanpa bekas? Gone with the wind… Ah, aku kan bisa punya pilihan lain. Aku ingin jadi pemenang atas diriku sendiri. Cerita kehidupan yang hanya bisa dibagikan adalah cerita kebangkitan, bukan cerita kegagalan. Wah, jika aku tidak pernah bangkit, maka habislah pula cerita hidupku. Percuma dong aku dilahirkan. Baik, baiklah dan baiklah! (silahkan teriak dalam hati he..he..) Sekarang aku tanamkan dalam benak aku bahwa aku HARUS bangkit, kapanpun saat aku mengalami apa yang disebut orang lain adalah kegagalan.







Rabu, 05 Oktober 2011

Benarkah Kegagalan adalah Keberhasilan Yang Tertunda?



Banyak orang bilang bahwa kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang tertunda. Memang secara teori itu betul tapi terkadang pada praktiknya itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar siap dalam menghadapi kegagalan dan mau belajar untuk menerima kegagalan dan mencari sebab kenapa ia gagal.
Kegagalan biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam memperhitungkan sesuatu atau juga ia tidak memikirkan bahwa kemungkinan gagal itu ada karena itu sebelum anda memulai sebuah usaha ataupun sebuah pekerjaan ada baiknya berpikir dari berbagai persfektif karena itu akan membantu anda dalam menganalisa sebuah usaha ataupun juga pekerjaan.
kegagalan akan mejadi sangat berarti kalau kita mau belajar dari kesalahan yang kita lakukan dan mengakui kalau kita salah karena kalau kita terlalu egois dengan perasaan bahwa apa yang kita lakukan adalah benar maka kita biasanya akan kembali lagi membuat sebuah kesalahan yang sama dengan cara yang sama.
Selain belajar dari kesalahan yang kita lakukan ada baiknya juga kita melihat dari kegagalan orang lain agar kita bisa menimbang dan memikirkan cara bagaimana kita bisa melewati masalah itu dengan baik agar nantinya bisa memecahkan masalah yang mungkin sama dengan apa yang dialami orang lain.



Photo bersama DA'I yg pintar2... Ini memang duniaku banget...








Ada ada saja, Berjalan jauh cari makan yg murah...
Kecapean, ehhhh... pada tepar deach di pinggir jalan, ya itung2 dr pada bengong sambil nungguin Zagar Ritonga, mending kami photo2... heheheee....






Lucu Lucu kan....??? Ustad2 Gaul... Demam Camera juga ternyata...
wkwkwkwkwkkkk....
pizzzz.....

Zagar Ritonga & Fiqry

Bang Hafisz & Zagar Ritonga

Rayhan Habbie Lubis & Fiqry

Habibie Lubis & Bang Hafiz

Zagar Ritonga & Rayhan Habibie Lubis




Ruang Tunggu Sebelum masuk ke Ruangan Juri & Produser...




Dag Dig Dug....
Dag Dig Dug....
Dag Dig Dug....


Serasa gak sabar nunggu giliran....












Yang saya pegang ini adalah tiket Tanda lolos ke babak berikutnya...
Bagi yang mendapatkannya merasa sangatlah senang dan puas...





Setelah Menunggu sampai jam 3 pagi, akhirnya kami bergegas untuk pulang...
Hasil yang di peroleh adalah ke gagalan...
Tapi gak masalah...
Buktinya tetap eksiz di camera...
wkwkwkkkkk....
Kenangan yg indah dan takkan terlupakan....











Inilah cerita singkat di ajang pencarian bakat bertauziah ( DA'I MUDA PILIHAN ) saatnya yang muda bicara...
Walau berujung kekalahan tapi kami tetap semangat dan akan bertarung lagi di lain kesempatan...
Semangat terus saudara2 ku...
Walau kita tidak terpilih tapi jauh di lubuk hati ini ada rasa kebahagian mengenalmu ( saudara2 baruku )...
Semoga pertemuan kita yang begitu singkat ini menjadi kekal Fiddun'ya wal'akhiroh...